Kerja Konkret (2/2)

Share this!

Melanjutkan bagian sebelumnya. Selang satu minggu setelah pertemuan di Husein Sastranegara untuk Gerakan Bantu Isoman, Chief ET kembali menyediakan waktu untuk komunitas; kali ini dalam diskusi “Jatim Obah Bareng” dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN). Di awal masa pandemi tahun 2020, ICCN meluncurkan program Aksi Bersama Bantu Sesama (ABBS) dengan lima satgas, Rescue, Damping, Ajar, ICS, dan Pulih. Salah satu upaya Indonesia Pulih 2021 ini diinisiasi oleh Koordinator Daerah (Korda) ICCN untuk Jawa Timur, yang telah berkonsolidasi dengan beberapa stakeholders dalam merancang strategi pemulihan melalui aktivitas ekonomi kreatif. Dipandu oleh Ketua Umum ICCN Kang Fiki Satari, secara bergiliran rekan-rekan jejaring di Jatim menyampaikan berbagai rencana aksinya, hingga pembentukan ekosistem yang paling lengkap: animation & film factory di KEK Singhasari. Mulai dari persiapan SDM bidang animasi, skema pembiayaan, rumah-rumah produksi (Kampung Animasi, Content Garage), hingga agregator dan off taker, dengan proyeksi sekian ratus aset Kekayaan Intelektual dan sekian ribu kreator konten; sebuah sub-sektor yang diyakini terus berkembang dan makin dibutuhkan di masa kini dan masa mendatang.

Mas Wishnutama Kusubandio, Komisaris Utama Telkomsel, Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif 2019-2020, menjembatani sesi berikutnya dengan memperkenalkan Chief Erick Thohir sebagai sosok yang profesional, inklusif, open minded, pekerja keras-cerdas-tuntas, dengan empati yang tinggi. Bukan hanya ini; digital creative pun merupakan bidang yang sangat erat dengan beliau sebelum menjadi pejabat publik. Pemahaman Chief ET terhadap pengembangan usaha berbasis IP rights dan turunannya tidak perlu diragukan lagi.

Chief ET memulai paparannya dengan fakta terkini, bahwa tidak ada satu pun negara di dunia ini yang punya solusi ampuh dalam menghadapi pandemi. G20 bahkan menyatakan bahwa tidak ada peta jalan global dalam menghadapi Covid-19. Negara-negara kecil lah yang paling kesulitan karena keterbatasan sumber daya. Lebih lanjut, berikut beberapa pointers penting:

  1. Hipotesis awal yang memperkirakan vaksin cukup 2x/tahun, nyatanya diperlukan lebih. Virus yang awalnya diperkirakan hanya menyerang yang tua, sekarang justru banyak menggugurkan yang muda. Fakta yang sudah pasti adalah, vaksin mencegah dampak fatal, dan mengenakan masker sejauh ini merupakan cara menjaga diri yang paling efektif.
  2. Tentu saja, kembali, kita pun harus bersiap untuk menghadapi kondisi pasca pandemi. Jangan sampai, begitu kelak pandemi sudah dapat dikendalikan, kita malah gelagapan mencari peluang pekerjaan. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri, dengan membuat roadmap bersama.
  3. Identifikasi sejak kini, industri apa yang akan tetap hidup dan terus berkembang? Industri konten masih tetap memimpin, juga makanan (jenisnya apa, cara tanamnya bagaimana), serta kegiatan belanja dan turunannya (e-commerce, dsb.). Sejak sekarang kita sudah harus mulai menanam pohon, yang berbuah, sehingga komunitas bisa bernaung hidup di bawahnya.
  4. Potensi kita terletak pada pasar yang sangat besar di dalam negeri, dominasi penduduk usia muda, serta potensi mereka dalam menjadi trend-setter, terutama karena berakar dari kekayaan budaya yang sangat kuat.
  5. Melihat potensi tersebut, seharusnya Indonesia berpeluang menciptakan pop culture yang unggul, beserta turunannya.
  6. Pengembangan ini pun memerlukan pembentukan ekosistem, seperti halnya yang dilakukan di KEK Singhasari, yaitu adanya skema pendanaan, pendampingan untuk menjaga kapasitas dan kualitas sumber daya, serta penciptaan pasar.
  7. Kita perlu melakukan pemetaan potensi dan kapasitas per wilayah, per pulau, per kota; ada wilayah yang utamanya menjadi pusat produksi, ada yang menjadi ranah pasar, dan sebagainya. Dengan demikian, kita bisa menentukan strategi yang tepat bagi pengembangan tiap wilayah.

Mengakhiri paparannya, Chief ET menyatakan bahwa kita ini sudah kerja konkret, tapi masih fragmented; akan lebih berdampak signifikan kalau kita berkolaborasi. Beliau memberikan contoh kerja sama BUMN dengan pihak-pihak seperti TNI dalam menyediakan obat bagi yang melakukan isolasi mandiri, dengan Kementerian Kesehatan dalam mempraktikkan telemedicine, serta terkait UMKM yang difokuskan pada pemakaian masker, penyediaan sembako, serta obat.

==========

Dalam sesi diskusi, saya sampaikan bahwa langkah-langkah ICCN selama ini ternyata lumayan sinkron dengan apa yang dipaparkan oleh Chief ET. Terutama tentang penciptaan ekosistem (dalam konteks ekonomi kreatif), dan pemetaan potensi masing-masing wilayah (indeks ko/kab kreatif sebagai alat pembantu penentu kebijakan sesuai dengan potensi lokal dalam ekosistem ekraf). Banyak hal yang telah menjadi upaya ICCN, namun kita juga perlu meningkatkan program-program tersebut, dengan menyambungkannya dengan lembaga yang berwenang. Misalkan untuk sertifikasi keterampilan (up-/re-skilling) dalam berbagai sub-sektor industri kreatif, penyusunan roadmap ko/kab berdasarkan potensi ekraf wilayah (evidence-based policy), dan sebagainya. Dengan kapasitas tersebut, ICCN selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, namun tantangan terbesar biasanya justru berasal dari pemerintah daerah. Apa yang sebaiknya kami lakukan untuk levelling up tersebut, apakah harus dengan MoU resmi, atau bagaimana?

Sebelumnya, disebut juga tentang G20. ICCN telah terlibat sebagai knowledge partner U20 dalam merumuskan rekomendasi kebijakan berjudul “Inclusive Creative Economy and The Future of Work” (2020) dengan argumen bahwa peluang pekerjaan masa depan bagi usia muda adalah dalam sektor ekraf, dengan pemanfaatan teknologi. Di 2021 ini ICCN kembali bermitra dengan T20 untuk menyusun rekomendasi kebijakan terkait peran ekraf sebagai solusi pandemi. Dengan terus didorong melalui dokumen-dokumen ini, harapannya sektor ekonomi kreatif dapat diangkat menjadi salah satu bahasan di G20 Summit, yang akan diselenggarakan di Indonesia tahun 2022.

Menanggapi ini, Chief ET bilang bahwa pertanyaan ini sebenarnya sudah terjawab dengan sendirinya. Satu hal yang harus selalu diingat, fokuskan seluruh kegiatan untuk menolong sesama, berdampak nyata, tanpa harus bergantung pada pihak-pihak yang kontraproduktif.

Terakhir, namun belum sempat disampaikan langsung, adalah tentang positioning Indonesia secara global dalam konteks ekonomi kreatif. Dua momentum penentunya adalah World Expo, Dubai 2021, dan World Conference on Creative Economy (WCCE).

==========

Senang mendapat kesempatan ini, dan menyaksikan sendiri true leadership in action. Tidak hanya benar-benar memperhatikan setiap kami yang hadir melalui layar, satu per satu, namun juga langsung menindak-lanjuti sesi diskusi tadi dengan koordinasi langkah berikutnya untuk langsung mulai, bergerak, bekerja, untuk berdampak dan bermanfaat seluas mungkin. Terima kasih, Chief, telah menunjukkan bahwa kita sesungguhnya berdaya, powerful, dan seharusnya mampu melalui masa krisis dengan baik, dengan pola pikir dan semangat kolaborasi.

==========

Beberapa tautan yang memuat berita pertemuan Chief ET dengan ICCN, 17 Juli 2021:

  1. Perlu Sinergi Menciptakan Kultur Pop ala Indonesia https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/07/17/perlu-sinergi-menciptakan-kultur-pop-ala-indonesia
  2. Erick Thohir Ungkap Mengapa Indonesia Harus Jadi Negara Pop Culture https://ekbis.sindonews.com/read/486530/34/erick-thohir-ungkap-mengapa-indonesia-harus-jadi-negara-pop-culture-1626613623
  3. Wahai Pelaku Industri Konten, Menteri Erick: Jangan Takut, Nanti Uangnya Dicariin https://ekbis.sindonews.com/read/486374/34/wahai-pelaku-industri-konten-menteri-erick-jangan-takut-nanti-uangnya-dicariin-1626599262   
  4. Erick Thohir akan Rumuskan Roadmap Industri Kreatif https://www.republika.co.id/berita/qwe61r320/erick-thohir-akanrumuskan-roadmap-industri-kreatif
  5. Erick Thohir ajak pelaku kreatif buat peta jalan industri pasca-COVID https://m.antaranews.com/amp/berita/2273666/erick-thohir-ajak-pelaku-kreatif-buat-peta-jalan-industri-pasca-covid
  6. Erick Thohir Siap Carikan Dana untuk Industri Ekonomi Kreatif https://www.idxchannel.com/economics/erick-thohir-siap-carikan-dana-untuk-industri-ekonomi-kreatif
  7. Erick Thohir Sebut Industri Kreatif RI Bisa Setara AS-Korea, Caranya? https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5647164/erick-thohir-sebut-industri-kreatif-ri-bisa-setara-as-korea-caranya
  8. Erick Thohir ke Industri Kreatif: Jangan Takut, Nanti Uangnya Dicari https://economy.okezone.com/read/2021/07/17/320/2442203/erick-thohir-ke-industri-kreatif-jangan-takut-nanti-uangnya-dicari
  9. Siap Jadi Negara Pop Culture, Erick Thohir Bakal Bentuk Roadmap Industri Kreatif di Indonesia Pasca Covid-19 https://kuyou.id/homepage/read/23861/siap-jadi-negara-pop-culture-erick-thohir-bakal-bentuk-roadmap-industri-kreatif-di-indonesia-pasca-covid-19
  10. Erick Thohir Ajak Pelaku Kreatif Bikin Peta Jalan Industri Pasca Covid https://www.limapagi.id/detail/CH9KB/erick-thohir-ajak-pelaku-kreatif-bikin-peta-jalan-industri-pasca-covid
  11. Erick Thohir Yakini Tiga Fondasi Ini Bisa Bikin Indonesia Jadi Negara Pop Culture https://www.idxchannel.com/economics/erick-thohir-yakini-tiga-fondasi-ini-bisa-bikin-indonesia-jadi-negara-pop-culture
  12. Merancang Roadmap Industri Kreatif Saat dan Pasca-Pandemi https://monitorindonesia.com/ekonomi/merancang-roadmap-industri-kreatif-saat-dan-pasca-pandemi/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *