“Menangis itu persoalan lain”, kata Ginan Koesmayadi, ketika disinggung mengenai liputan video yang menayangkan ekspresi keharuannya saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan untuk kemenangan tim Indonesia di Homeless World Cup 2011 yang diadakan di Paris, Perancis. “Yah, bagaimana tidak”, lanjutnya, “Saya ini pernah hidup di jalanan, pakai narkoba, masuk penjara. Pokoknya sampah sekali”. Di HWC2011 itu Ginan mendapat predikat sebagai Pemain Terbaik, tim Indonesia berhasil meraih tempat ke-6 (dari 27 negara) dan berprestasi sebagai Tim Pendatang Terbaik. “Makanya ketika itu, bagaimana tidak haru. Apalah saya ini, apakah pantas untuk dimainkan lagu kebangsaan untuk saya?”
Ginan dan timnya, yang bernaung dalam Rumah Cemara, adalah termasuk kelompok masyarakat yang terpinggirkan karena kondisi mereka, baik sebagai tunawisma maupun pecandu narkoba, hingga pengidap HIV. Namun secara bertahap mereka berusaha melakukan hal-hal yang dapat memulihkan jiwa-raga, menumbuhkan penghargaan pada diri sendiri, dan meningkatkan kepercayaan diri. Mengutip Ginan lagi, “Saya memilih untuk terus main bola, karena saya bisa mencintai diri saya yang bermain bola”.
Banyak sebenarnya yang dapat diceritakan dari perjuangan mereka dalam mencapai prestasi ini, yang semuanya dapat dibaca di situs mereka, dan bahkan mungkin juga dapat ditonton dari video ketika mereka menjadi tamu di KickAndy. Namun, yang paling penting dari kisah ini, adalah bahwa perjuangan mereka masih berlanjut!
Seusai HWC2011 lalu, tim homeless Indonesia tiba-tiba mendapat undangan lagi untuk berlaga di HWC2012 yang akan diadakan di Mexico City, pada bulan Oktober 2012 ini. Para pemain telah siap dan terus berlatih (mengenai pemilihan para atlet ini bisa dibaca juga di situs mereka), namun salah satu hal yang paling penting belum terpenuhi: biaya keberangkatan untuk berjuang membawa nama Indonesia di kompetisi internasional tersebut.
Terus terang, saya ikut bangga, sekaligus agak malu ketika berpikir: saya yang serba berkecukupan dan sehat jiwa-raga, apakah pernah memperoleh kepercayaan begitu besar untuk membawa nama Indonesia sedemikian rupa, sementara mereka harus berjuang pontang-panting untuk mendapatkan dukungan dalam membela nama negara dan bangsa yang selama ini tidak peduli pada mereka?
Waktu keberangkatan ke Mexico semakin dekat, sementara bekal untuk dapat berangkat ke sana, sekitar 500juta Rupiah, baru 3% terpenuhi. Mari tidak tinggal diam dalam mendukung mereka, apa pun upayanya. Kontak mereka melalui Rumah Cemara di situsnya http://www.rumahcemara.org atau via Twitter @RumahCemara dengan tagar #hwc2011 dan #SatuMimpiUntukIndonesia
Silakan mengunjungi situs League of Change http://www.leagueofchange.org/ untuk dapat mengetahui lebih jauh mengenai tim homeless ini. Di tautan tersebut juga terdapat video dan dokumentasi lain, termasuk cuplikan yang membuat Ginan terharu, yang disebutkan di awal tulisan ini. Dari situs itu terdapat informasi bagi yang ingin donasi melalui transfer ke rekening bank Rumah Cemara, sbb:
Bank Mandiri No Rek 132-00-0765977-5 KCP Bandung Setiabudi a/n Yayasan Insan Hamdani
Berikut ini adalah tautan berita di Kompas Online mengenai sosialisasi partisipasi Tim Indonesia di Homeless World Cup 2012 yang berlangsung sore itu (Jumat, 10 Agustus 2012): http://regional.kompas.com/read/2012/08/10/20462571/ODHA.Tetap.Ada.di.Timnas.Indonesia
Mari usahakan bersama agar tim ini dapat tetap berlaga dan mewujudkan satu mimpi untuk Indonesia!
SERENITY PRAYER*
GOD grant me the serenity to accept the things I cannot change,
The courage to change the things I can,
And the wisdom to know the difference
RC
*copied from Rumah Cemara Twitter background