Nicolaus Aji Kruhs
Semangkok mie yamien yang disajikan lengkap dengan bakso, babat, dan ceker akan menjadi teman nongkrong yang pas di siang hari bersama teman atau kolega kita. Apalagi bila ditemani dengan segelas juice strawberry dingin yang dapat menghilangkan dahaga di hari yang terik. Untuk reader’s yang mungkin sekarang lagi nongkrong di kafe-kafe langganan, dan kebetulan juga lagi ”nyeruput” jus stroberi, coba bayangkan, ketika kita menyerupur jus itu dari gelas ke dalam mulut kita melalui lubang sedotan yang kecil.emhh…sangat nikmat dan menyegarkan bukan? Apalagi waktu butiran-butiran biji stroberi menyentuh permukaan lidah kita dengan rasa kecut sebagai bonus, emhh….sangat terbayang.
Dan untuk reader’s yang sekarang kebetulan lagi duduk di depan komputer kantor, jangan bersedih, karena kita akan membantu untuk berimajinasi tentang sang pahlawan dibalik kenikmatan itu. Ya, sang pahlawan tersebut adalah sang stroberi itu sendiri. Jadi kita akan bahas dari asal mula tanaman rambat ini tumbuh sampai menghasilkan buah, dan diproses hingga bisa kita nikmati, dan juga isu dibalik itu semua, dan fungsi dari limbah stroberi itu sendiri. Yah…soalnya kan sekarang lagi getol-getolnya masalah global warning and so on…and so on…jadi paling nggak, reader’s juga bisa tahu sedikit tentang isu yang lagi ngetrend di dunia ini.