Ni Kadek Yuni Utami
Isu mengenai penurunan kualitas air memang telah lama diperbincangkan. Banyak sumber yang mengatakan bahwa Jakarta akan mengalami krisis air bersih diatas tahun 2010, diantaranya adalah dosen Program Pascasarjana UI, Setyo S. Moersidik, saat diskusi panel bertajuk “Manajemen Penyediaan dan Distribusi Air Bersih di DKI Jakarta” yang digelar di Gedung Kompas pada tahun 2007. Beliau mengatakan bahwa sampah yang dibuang ke sungai sebesar 70 persen dari total limbah yang masuk ke sungai, atau 1.200 meter kubik (setara 288 ton) sampah setiap harinya. Ditambahkan pula bahwa pada tahun 2010 adalah masa krisis air bagi warga Jakarta. Pasalnya air baku yang menjadi sumber pembuatan air bersih yang layak dikonsumsi masyarakat telah tercemar. Akibatnya perusahaan penyedia air bersih seperti Palyja dan Thames PAM Jaya, kesulitan mencari air baku tadi. Pernyataan yang sama diungkapkan oleh Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Dorodjatun Kuntjoro Jakti dalam workshop tingkat nasional Perpamsi di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara tahun 2009. Beliau pun menyatakan dengan tegas bahwa Jakarta akan mengalami krisis air bersih akibat pencemaran sungai yang mengakibatkan menurunnya ketersediaan air minum.